Dua Jejak Steve di Apple

Juni 1975. Steve Wozniak sedang melakukan pengetesan terhadap satu mesin yang dapat bekerja dengan layar, yang kemudian dikenal sebagai  komputer. Wozniak memperlihatkan mesin itu  kepada Steve  Jobs, dan  Jobs pun meyakinkan Wozniak untuk membangun dan menjual papan sirkuit (circuit board). Setahun kemudian, tepatnya April 1976, Job dan Wozniak mendirikan Apple Computer Inc. Pemesanan pertama yang diperoleh  perusahaan baru itu sebanyak  50 unit komputer. Apple kemudian berhasil memproduksi beragam produk teknologi berbasis komputer. Jobs sempat meninggalkan Apple dan kembali lagi pada kurun waktu tertentu (1985-1996). Selama meninggalkan Apple, ia mendirikan Next Inc


Melalui tangan dingin Jobs, lahir berbagai produk popular seperti Apple, Apple II, Macintosh, iMac, iPod, iTune, iPhone, dan iPad. Steve Jobs membawa Mickey Drexler, CEO perusahaan ritel Gap, ke ke jajaran direksi Apple pada 1999. Dua tahun setelahnya, Apple meresmikan toko pertama di Tyson Corners, Virginia, AS. Toko itu lebih mewah dibandingkan outlet Gap. Banyak pakar meremehkan langkah ini karena toko luring (offline) adalah masa lalu sementara masa depan ada di toko daring. Ternyata hasilnya berbeda dengan pandangan para pakar. Toko Apple berkembang dan berhasil menempatkan produk teknologi ini sejajar dengan brand desainer kelas atas seperti Louis Vuitton, Cartier, dan Hermes yang umumnya memiliki butik di lokasi bergengsi seperti Fifth Avenue, kota New York atau Champs-Elysees, Paris. 

Steve Jobs adalah tipe baru dari entreprenur teknologi untuk generasi baru. Ia mengangkat citra komputer dari gawai yang fungsional menjadi aksesori gaya hidup yang penting. Keberhasilan Jobs menjadikan produk-produk Apple terus berkembang dan bernilai karena Steve Jobs mendahulukan pengembangan produk ketimbang mengejar profit semata. Steve Jobs dianggap mampu memecahkan teka-teki dilema inovator (innovator's dilemma), ketika para entreprenur tergoda untuk terus melakukan pengejaran keuntungan dan mengabaikan pengembangan produk. Sebaliknya, Steve Jobs justru menjadikan keunggulan produk sebagai ambisi utama. Sikap inilah yang mungkin telah menghindarkan Apple dari disrupsi seperti yang telah menimpa Nokia dan Blackberry. 

Steve Jobs berhasil meyakinkan jutaan orang untuk mencoba teknologi yang belum pernah mereka manfaatkan sebelumnya. Ia melawan cara berpikir arus utama dengan mengikuti intuisi dan insting.  Jobs tidak hanya mampu melihat kemampuan teknologi masa depan, tetapi ia juga mampu membawa visi tersebut dari benih hingga berbuah. Steve Jobs sebagai seorang visioner diakui oleh Presiden Amerika Serikat Barrack H. Obama yang menyatakan, He is brave enough to think differently, bold enough to believe he could change the world, and talented enough to do it. Jobs dapat disamakan dengan seorang ahli teknologi yang visioner, inovatif, dan berhasil mentransformasi budaya konsumen. 

Steve Jobs seringkali menyampaikan bahwa mengkomunikasikan visi kepada orang-orang sama pentingnya dengan menciptakan produk baru. Visi Jobs adalah komputer dapat berinteraksi dengan manusia, hal yang menjadikan Macintosh menjadi barang yang spesial. Jobs memotivasi timnya untuk melakukan kerja terbaik dalam hidup mereka untuk menciptakan produk. Puncak dari visi Steve Jobs adalah menjadikan teknologi yang secara umum bersifat ramah, humanis, dan menarik. Visi tersebut ternyata mengantarkannya ke sejumlah produk spesial yang membuat Apple menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. 

Steve Jobs bukan seorang inventor atau ahli yang memahami teknologi seperti halnya pendiri Microsoft Bill Gates. Gates berkomentar, "Jobs memang tidak tahu banyak soal teknologi, tetapi dia memiliki insting yang luar biasa untuk pekerjaan tersebut”. Komentar Gates dapat dibenarkan bila melihat pembagian kerja antara Steve Jobs dengan mitranya di Apple, Steve Wozniak. Wozniak adalah ilmuwan komputer yang pernah bekerja di perusahaan teknologi informasi Hewlett Packard (HP). 

Walter Isaacson dalam The Innovators: How Group of Hackers, Geniuses, and Geeks Created Digital Revolutions (2014) memasukkan Steve Wozniak dan Steve Jobs sebagai inovator perangkat lunak. Steve Wozniak mendapat perhatian lebih karena merancang gawai pintar. Tetapi Wozniak bermitra dengan Jobs untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih, yaitu menciptakan perusahaan komersial. Hal ini mengingatkan pada satu cerita tentang bagaimana suatu hari Steve Jobs mengatakan kepada Steve Wozniak, Hey, let's sell these, ketika Steve Jobs mengomentari karya Steve Wozniak. Kutipan itu menggambarkan hubungan Steve Wozniak dengan Steve Jobs. Invensi yang dilakukan Wozniak mendapat nilai lebih ketika Jobs menyiapkan proses produksi sampai dengan komersialisasi. Steve Wozniak lebih jauh mengakui,It gave us a taste of what we could do with my engineering skills and his vision. SteveJobs adalah sang entreprenur di Apple. 

Setiap produk teknologi tidak dapat menghindari keusangan (obsolete), yang membuat produk tersebut tidak relevan. Steve Jobs menjadikan Apple, perusahaan teknologi pertama yang memosisikan diri sebagai representasi brand mewah yang memiliki kesempatan sukses di semua generasi. Sebagai barang mewah, komputer harus lebih ramping, memiliki kekhasan sekaligus keunikan yang lekat pada pengguna dan menjadi simbol sukses yang dikirimkan kepada sesama di ranah publik maupun privat. Transformasi yang dilakukan Steve Jobs dimulai dengan iPod dengan tampilan yang menarik, dilanjutkan kemudian dengan iPhone, iWatches atau Apple Watch, serta iPad (Galloway, 2017: 80- 81). 

Di tahun 2009, majalah Fortune menobatkan Steve Jobs sebagai CEO (Chief Executive Officer) dekade ini. Di tahun 2018, majalah Fortune melalui Fortune 500 juga menobatkan Apple sebagai perusahaan paling bernilai (most valued) dengan valuasi sebesar 921 miliar dolar. Semua prestasi tersebut tak terlepas dari sosok Steve Jobs sebagai entreprenur pelopor semenjak Apple didirikan pada 1976. 


*Diikhtisarkan dari perbincangan tentang Entreprenur Pelopor dalam buku Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan Rintisan (2020), karya M Rahmat Yananda & Ummi Salamah. Pembaca yang berminat untuk membaca buku tersebut, dapat melakukan pemesanan di sini:  https://tokopedia.link/lW52tQJgLcb









Comments

Popular Posts